Senin, 30 Juni 2008

PENELITIAN KUANTITATIF

A. PARADIGMA DAN PROSEDUR KUANTITATIF

Penelitian Kuantitatif biasanya dipakai untuk menguji suatu teori, untuk menyajikan suatu fakta atau mendeskrifsikan statistic, untuk menunjukan hubungan antar variable dan ada pula yang bersifat mengembangkan konsep, mengembangkan pemahaman atau mendeskripsikan banyak hal metode yang sering digunakan adalah experimental, survey, dan menemukan koresional.

Penelitian kuantitatif menyajika proposal yang bersifat lengkap,rinci, prosedur yang spesifik, literature yang lengkap dan hipotesis yang dirumuskan dengan jelas. Pada penelitian kualitatif, proposalnya lebih singkat dan tidak banyak kajian literature, pendekatan dijabarkan secara umum , dan biasanya tidak menyajikan rumusan hipotesis.

Craig, 1985 merumuskan Langkah-langkah penelitian ilmiah:

Ø Identifikasi Masalah

Ø Merumuskan Hipotesis

Ø Mendefinisikan Istilah

Ø Melakukan Observasi Lapangan.

Ø Analisis Data

Ø Mengambil Kesimpulan[1]

B. STEP-STEP PENELITIAN KUANTITATIF

1. MASALAH PENELITIAN (Menemukan, Merumuskan)

Kedudukan masalah yang akan diteliti sangat sentral dalam suatu penelitian. Ada masalah-masalah yang apabila diteliti, penyelesaiannya akan memakan waktu dan biaya yang sangat banyak; namun ada juga yang sebaliknya. Ada pula masalah-masalah yang apabila diteliti hasilnya akan sangat berguna; juga ada masalah-masalah yang tak seberapa berguna untuk diteliti.

Hal-hal yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan masalah penelitian dapat dikelompokan ke dalam:[2]

1) Pertimbangan yang tak termasuk dalam kawasan kriteria ilmiah atau extrascientific kriteria.

Pertimbangan tersebut meliputi:

Ø Minat dan kepentingan Penelitian

Ø Kepentingan umum

Ø Resistensi Social, Kultural, dan Ideologis

2) Pertimbangan yang termasuk dalam kawasan kriteria ilmiah atau scientific kriteria

Dalam kawasan ini, yang perlu dipertimbangkan adalah:

v Masalahnya dapat diteliti

v Masalah baru dan penting

v Masalah yang memenuhi persyaratan teknis metodologis

Sumber Masalah[3]

ý Pengalaman dilingkungan pekerjaan.

ý Deduksi dari sesuatu teori.

ý Laporan penelitian.

ý Kebijakan pemerintah, lembaga, dan organisasi.

Dan masalah itu akan bisa diidentifikasi jika:[4]

1) Ada kesenjangan antara cita dengan realita

2) Ada kesenjangan antara teori dengan praktek dalam kehidupan

3) Ada kesenjangan antara perencanaan dengan realisasi lapangan

4) Ada tantangan, keingintahuan tentang sesuatu yang belum ada penjelasannya

Cara Memperoleh Masalah

Dalam buku " Methods of Psychological Research " craig menjelaskan bahwa masalah penelitian dapat diperoleh dengan cara-cara: (1). Observation, (2). Brainstorming, (3). Theoretical Prediction, (4). Technological development, (5). Knowledge of the reseach literature, and combination of these methods.

2. PROPOSISI DAN HIPOTESIS

v Proposisi merupakan ungkapan atau pernyataan yang dapat dipercaya, disangkal atau diuji kebenarannya.

v Proposisi yang dirumuskan degan maksud untuk diuji secara empiris disebut Hipotesis.

v Hipotesis menyatakan hubungan yang diduga antara atau lebih variable

v Hipotesis dapat diturunkan dari telaah teorimaupun riset terlebih dahulu/empiris.

Ciri Hipotesis yang baik


1. Bisa diterima oleh akal sehat.

2. Mempunyai Daya penjelas atau eksplanasi yang rasional.

3. Menyatakan hubungan yang diharapkan ada diantara variable-variable yang dimasalahkan

4. Harus dapat diuji benar salahnya.

5. Konsisten dengan pengetahuan yang sudah ada.

6. Dinyatakan seringkas mungkin.


Fungsi Hipotesis

Ø Menjelaskan penelitian dan pemecahannya.

Ø Menyatakan variable-variable yang perlu diuji secara empiris.

Ø Digunakan sebagai pedoman untuk memilih metode-metode pengujian data.

Ø Menjadi dasar untuk membuat kesimpulan penelitian.

Telaah Literatur dan Pengembangan Hipotesis

o Literatur yang dimaksud bisa dari jurnal, buku, teks database, tesis oranglain, disertasi doktor, paper, skripsi, makalah seminar, dll.

o Untuk mengarahkan peneliti dalam memperoleh perpekstif ilmiah yang menjadi landasan pengembangan hipotesis.

o Untuk menghindari kemungkinan duplikasi dalam metode pengumpulan dan pengolahan data.

o Mengarahkan argumentasi penggunaan metode pengumpulan dan pengolahan data penelitian sekarang kaitannya dengan penelitian sebelumnya.

o Untuk melakukan konfirmasi terhadap teori-teori atau temuan-temuan sebelumnya.

o Untuk menemukan keterbatasan penelitian terdahulu dan kemudian memperbaiki pada penelitian saat ini.

Faktor-faktor yang dipertimbangakan dalam telaah literature/riset terdahulu:

Ø Harus membahas identifikasi variable-variabel yang relevan dengan masalah penelitian.

Ø Harus menyatakan sifat dan arah hubungan atau perbedaan antara dua atau lebih variable yang diteliti.

Ø Menjelaskan hubungan atau perbedaan anatara variable yang divisualisasikan dalam diagram.

Ø Menjlaskan perspektif yang menjadi landasan dalam pengembangan hipotesis berdasarkan temuan-temuan riset sebelumnya.

Rumusan Hipotesis

* Berupa pernyataan yang mengarah pada tujuan penelitian.

* Berupa peryataan yang dirumuskan dengan maksud untuk diuji secara empiris.

* Berupa pernyataan yang dikembangkan berdasarkan teori-teori yang lebih kuat dibandingka hipotesis rivalnya.

Format Hipotesis

ü PERNYATAAN “JIKA-MAKA”

ü HIPOTESIS NOL DAN ALTERNATIF

ü HIPOTESIS DIRECTIONAL DAN NON DIRECTIONAL

Pernyataan “Jika-Maka”

Contoh

Jika pegawai mengalami tekanan dalam bekerja yang lebih, rendah maka mereka akan memperoleh kepuasan kerja yang lebih tinggi.

Hipotesis Nol da Alternatif

Contoh

Ho=tidak ada pengaruh signifikan kenaikan gaji kinerja pegawai.

Hipotesis Directional da Non Directional

Hipotesis Directional adalah hipotesis yang menyatakan sifat dan arah hubungan secara tegas antara dua atau lebih variable.

Contoh

Kualitas pelayanan jasa berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasa pasien rumahsakit

Hipotesis Non directional adalah hipotesis yang tidak menyatakan arah hubungan variable. Hipotesis ini digunakan bila

Belu ada teori yang menjadi landasan untuk menentukan arah hubungan antar variable.

Menurur ris4et terlebih dahulu ditemukan belum ada kejelasan hubungan antar variable yang diteliti.

Contoh:

Ada hubungan langsung variable gaya kepemimpinan dengan ketidakpastian lingkungan bisnis.[5]

Reference:

Http///www. Google.co.id

Nuraida, Metodologi Penelitian (Jakarta: Aulia Publishing House 2008)

Sanapiah Faisal. Format-Format Penelitian Sosial. (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada 2007)


[1] Nuraida, Metodologi Penelitian (Jakarta: Aulia Publishing House 2008) hal. 25-26

[2] Sanapiah Faisal. Format-Format Penelitian Sosial. (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada 2007) hal. 37

[3] Sanapiah Faisal. Format-Format Penelitian Sosial. Hal. 45

[4] Nuraida, Metodologi Penelitian hal. 28

[5] Http///www. Google.co.id

Tidak ada komentar: