A. Pengertian Metodologi Penelitian
Metodologi Penelitian berasal dari kata ”metode” yang artinya cara yang tepat untuk melakukan sesuatu dan ”logos” yang artinya ilmu atau pengetahuan. Jadi metodologi artinya cara melakukan sesuatu dengan menggunakan pikiran secara seksama untuk mencapai suatu tujuan. Sedangkan penelitian adalah suatu kegiatan untuk mencari, mencatat, merumuskan, dan menganalisis sampai menyusun laporan.
Menurut David H.Penny, penelitian adalah pemikiran yang sistematis mengenai berbagai jenis masalah yang pmecahannya memerlukan pengumpulan dan penafsiran fakta-fakta. Menurut Sutrisno Hadi MA, sesuai dengan tujuannya penelitian dapat didefinisikan sebagai usaha untuk menemukan, mengembangkan, dan menguji kebenaran suatu pengetahuan. Sedangkan menurut Mohammad Ali, penelitian adalah suatu cara untuk memahami sesuatu dengan melalui penyelidikan atau melalui usaha mencari bukti-bukti yang muncul sehubungan dengan masalah itu, yang dilakukan secara hati-hati sehingga diperoleh pemecahannya.[1]
Metodologi penelitian pada hakikatnya merupakan operasionalisasidari epistemologi ke arah pelaksanaan penelitian. Epistemologi memberi pemahaman tentang cara atau teorimenemukan dan menysun pengetahuan dari ide. Materi dari kedua-duanya serta merujuk pada penggunaan rasio, intuisi, fenomena, atau dengan metode ilmiah(Rusidi, 2004: 3). Sehingga sebagaimana menemukan atau menyusun pengetahuan memerlukan kajian atau pemahaman tentang metode-metode.
B. Fungsi Penelitian
ü Menemukan dan menduduki wilayah-wilayah pengetahuan yang baru atau dengan katalain bisa dikatakan invention, innovation, discoveries, dan tekhnologi baru.
ü Mengkosolidasi dan menstabilisasi wilayah-wilayah baru itu dengan cara menguji hipotesis-hipotesis.
ü Pengembangan kebijakan
Hasil penelitian tim psikologi dari universitas indonesia tentang anak berbakat intelektual telah melahirkan kebijakan pemerintah tentang pentingnya pendidikan khusus untuk anak berbakat yang mana sebelumnya hal itu tidak terdapat dalam undang-undang sistem pendidikan nasional.
ü Evaluasi kebijakan
Hasil penelitian berguna untuk evaluasi suatu kebijakan dalam pemerintahan. Contohnya: pada tahun 2003 penulis meneliti tentang program akselerasi tingkat SMU di Jakarta. Kesimpulan penelitian mengatakan bahwa telah terjadi beberapa kesalahan dalam penyelengaraan program akselerasi dan perlu diadakan perbaikan. Hasil penelitian tersebut kami presentasikan di departemen pendidikan nasional. Kini pemerintah mulai memperhatikan kembali tentang program akselerasiI untuk anak berbakat intelektual dan telah merubah kebijakan tentang pendidikan khusus anak intelektual.
ü Pengembangan ilmu pengetahuan
Contoh: seorang ilmuwan mengadakan penelitian tentang kecerdasan intellegensi. Hasil penelitian ini digunakan oleh para guru untuk mengukur tingkat kecerdasan siswa yang dikenal dengan tes IQ. Lambat laun teori ini mulai bergeser karena ada kenyataan bahwa ada kecerdasan lain yang menentukan prestasi seseorang.
ü Sebagai alat evaluasi
Contoh: misalnya pemerintah menggulirkan kurikulum berbasis kompetensi atau kurikulum 2004. setelah program ini berjalan maka diperlukan penelitian-penelitian yang berguna sebagai alat evaluasi. Dalam penelitian evaluasi seorang peneliti harus melaporkan berjalan atau tidaknya sebuah program yang telah dicanangkan. Guna memperbaiki bagian-bagian yang dianggap kurang baik dan meneruskan sesuatu yang sudah berjalan baik.
B. Kegunaan Penelitian
Kegunaan penelitian dibagi atas 2 bagian:
· Kegunaan teoritis, biasanya hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi pengembang konsep-konsep administrasi pada umumnya dan konsep-konsep waskat dan disiplin kerja khususnya.
· Kegunaan praktis, hasil penelitian hendak nya disebutkan secara tersurat berguna bagi siapa.[1]
Adapun kegunaan dari penelitian dalam pengembangan ilmu pengetahuan adalah:
Ø Digunakan dalam rangka memecahkan masalah-masalah nyata ditengah masyarakat dan memanfaatkannya sebagai bahan penyusunan rencana-rencana garis-garis kebijaksanaan.
Ø Digunakan untuk menyusun pengetahuan atau menemukan bidang-bidang penelitian yang baru.
Ø Dilakukan guna mengejar kebenaran ilmiah
Dengan mempelajari dan memahami metologi penelitian maka dapat diperoleh manfaat untuk:
o Dapat menyusun laporan atau tulisan karya ilmiah baik dalam paper, skripsi, tesis, maupun disertasi.
o Mengetahui arti pentingnya riset sehingga keputusan-keputusan yang dibuat dapat dipikirkan dan diatur dengan sebaik-baiknya.
o Dapat menilai hasil-hasil penelitian yang sudah ada, yaitu untuk mengukur sampai seberapa jauh suatu hasil penelitian dapat dipertanggungjawabkan
D. Ayat-Ayat Al-Qur’an Yang Menganjurkan Untuk Meneliti
Al-Qur’an merupakan sumber ilmu pengetahuan bagi manusia yang didalamnya terdapat lebih dari 700 ayat Al-Qur’an yang menganjurkan manusia untuk meneliti. Diantara ayat-ayat tentang pentingnya penelitian, antara lain:
Ayat yang maha dahsyat ini telah dibuktikan oleh orang Rusia yang menghasilkan temuan-temuan seperti Satelit, sinar X infra merah dan lain-lain.
Penelitian dapat digolongkan menurut sudut tujuan tertentu. Menurut Prof. Sutrisno Hadi MA, model-model penelitian dapat digolongkansebagai berikut:
Ø Menurut bidangnya: Penelitian dapat meliputi misalnya penelitian pendidikan, penelitian pertanian, penelitian ekonomi, hukum,penelitian agama
Ø Menurut tempanya: Penelitian dapat meliputi penelitian laboratorium, perpustakaan, penelitian kancah
Ø Menurut tujuan umumnya:
Ø penelitian dapat meliputi, penelitian eksploratif, penelitian develompmental, dan penelitian verikatif
Ø Menurut pemakaiannya: Meliputi, penelitian murni (dasar) dan penelitian terapan (terpakai)
Ø Menurut tarapnya: meliputi, penelitian inferensial
Ø Menurut pendekatannya: meliputi, penelitian longitudinal, dan penelitian cross sectional
MODEL KUANTITATIF
Penelitian kuantitatif adalah suatu proses menemukan pengetahuan yang menggunakan data berupa angka sebagai alay menemukan keterangan mengenai apa yang ingin kita ketahui. Pada umumnya penelitian ini dapat diliaksanakan juga sebagai penelitian diskriptif. Penelitian kuantitatif dapat pula berupa penelitian hubungan atau korelasi, penelitian kuasi-eksperimental, dan penelitian eksperimental.
Penelitian deskriptif dimaksudkan untuk memberikan ciri-ciri orang tertentu, kelompok-kelompk, atau keadaan. Keterangan untuk penelitian seprti ini dapat dikumpulkan dengan bantuan wawancara, kuesioner, dan pengamatan langsung. Penelitian eksperimental palin tepay untuk menguji hubungan sebab-musabab melalui pengujian hipotesis menggunakan pendekatan kuantitatif yang bersifat manitik.[2]
Masalah Penelitian:
Dalam buku metodhs of psychologial research, Craig menjelaskan bahwa masalah penelitian dapat diperoleh dengan cara-cara:
¨ Observasi (melakukan observasi)
o masalah penelitian dapat diperoleh dengan cara melakukan pengamatan dalam kehidupan sekeliling kita.
¨ Brainstorming
o Brainstorming terjadi ketika 2 atau 3 orang mengeluarkan ide sebanyak mungkin tentang suatu penelitian yang akan dibahas.
¨ Membaca hasil penelitian
o mempelajari hasil penelitian sebelunnya membantu kita menyadari adanya masalah, sehingga menbuat kita bisa merumuskan masalah yang baru.
¨ Perkembangan teknologi
o Penggunaan suatu teknologi baru minimal muncl 2 tipe penelitian. Teknologi baru memungkinkan peneliti untuk meneliti masalah lama dibandingkan dengan cara baru. Tipe kedua, bahwa teknologi baru memungkinkan munculnya masalah penelitian yang baru.
¨ Pengetahuan tentang reasech literatur
o Dapat membantu kita untuk mendapatkan masalah.
Hipotesis berasal dari kata hipo berarti kurang atau lemah dan tesis atau thesis yng berarti teori yang disajikan sebagai bukti. Jadi hipotesis adalah pernyataan yang masih lemah kebenarannya dan masih perlu dibuktikan kenyataannya. Jika suatu hipotesis telah terbukti kebenarannya, ia akan disebut tesis, jadi merupakan teori.
Hipotesis dapat diterima tetapi dapat ditolak, diterima apabila bahan-bahan penelitian membenarkan kenyataan dan ditolak apabila menyangkal kenyataan.
Menurut Y. W, Best yang dimaksud variabel penelitian adalah kondisi-kondisi atau serenteristik yang oleh peneliti dimanipulasikan, dikontrol atau diobservasi dalam suau penelitian. Sedang Depdikbud menjelaskan bahwa yang dimaklsud variabel penilitian adalah segala sesuatu yang akan menjadi objek pengamatan penelitian. Dari kedua pengertian tersebut dapat dijelaskan bahwa variabel penelitian itu meliputi faktir-faktor yang berperanan dalam peristiwa atau gejala yang akan diteliti.
Variabel penelitian ditentukan olah landasan teoritisnya dan kejelasannya ditegaskan oleh hipotesis penelitian. Oleh karena itu apabila landasan teoritis suatu penelitian berbeda, akan berbeda pula variabelnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar